HOT NEWS

Senin, 06 Agustus 2012

Nujulul Qur'an dan Pentingnya Pendidikan


Musni Umar - detikRamadan
Jakarta - Salah satu keutamaan bulan Ramadan ialah pada 17 Ramadan, Allah menurunkan Alquran untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia, sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Baqarah ayat 185, "Syahru ramadhanallazii unzila fiihil qur'an hudan linnaas" (Pada bulan Ramadan telah diturunkan Alquran untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia). 

Pada ayat ke 2 surat Al Baqarah, Allah menegaskan, "Zaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudan lilmuttaqiin," (inilah Al Kitab (Alquran), tidak ada keragu-raguan di dalamnya untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa). 

Oleh karena itu, setiap tahun, umat Islam di manapun mereka berada, selalu memeringati Nuzulul Qur'an yaitu permulaan turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW yang jatuh tanggal 17 Ramadan. Peringatan Nuzulul Qur'an tidak selamanya pada tanggal tersebut. Ada kalanya sebelum, pada saat dan sesudah 17 Ramadan. Patokannya peringatan Nuzulul Qur'an dalam bulan Ramadan, dan umumnya diisi antara lain penyampaian hikmah Nuzulul Qur'an.

Alquran atau Qur'an berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata "qara a-yaqrau-qur'aanan" yang artinya bacaan. Nama lain Alquran tidak kurang dari 18 nama, dan nama-nama itu disebutkan dalam Alquran.

Nama Alquran dalam berbagai bentuk paling banyak disebut dalam Alqur'an. Tidak kurang dari 71 kali disebut, diantaranya terdapat dalam surat Al Qiyamah ayat 17 dan 18, "Inna 'alainaa jam'ahu wa qur'aana fa izaa qara'naahu fattabi'qur'aana", (sesungguhnya mengumpulkan Alqur'an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. Karena itu jika Kami telah membacanya, hendaklah kamu ikut bacaannya).

Kemungkinan besar karena kata "Qur'an" dalam segala bentuk kata, banyak disebut di dalam Alquran, menjadi alasan kitab suci umat Islam, dinamakan Alquran seperti yang kita kenal sekarang. 

Selain itu, Allah juga menyebut Alquran dengan nama lain seperti "Alkitab" sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 2 yang berbunyi: "Zaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudallilmuttaqiin" (Inilah Alkitab yang tidak ada keragu-raguan didalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa).

Disamping itu, Allah juga menyebut Alquran dengan nama "Alfurqan" yang artinya pembeda, sebagaimana disebutkan dalam Alqur'an surat Alfurqan ayat 1, "tabaarakallazii nazzalal furqaana li'abdihi liyakuuna lil'alamiina naziira," (Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan kepada hamba-Nya (Muhammad) supaya dia memberi peringatan bagi seluruh alam semesta).

Alquran adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia dan orang-orang yang bertakwa, dan membacanya adalah ibadat.

Alquran terdiri dari 30 bagian yang disebut juz dan 114 bagian yang dikenal dengan nama surat (surah). Surat terpanjang adalah surat Albaqarah sebanyak 286 ayat dan surat terpendek ialah surat Alkautsar, surat Annasr dan Al'ashr yang terdiri 3 ayat. 

Alquran diturunkan kepada Muhammad SAW secara berangsur-ansur selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Beberapa penulis wahyu yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW ialah Zaid bin Stabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, dan Ubay bin Kaab.

Selain mereka menulis ayat -ayat Alquran di pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang-tulang binatang, mereka dan para sahabat lainnya langsung menghafal ayat-ayat Alquran seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, sehingga Alquran terpelihara kesahihannya sepanjang zaman karena ditulis dan dihafal sampai sekarang ini.

Wahyu pertama dan terakhir

Adapun wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ialah terdapat dalam surat Al Alaq yang terdiri dari 5 ayat yaitu: "Iqra bismirabbikallazii khalaq, khalaqal insaana min alaq, Iqra' warabbukal akram, allazii 'allama bilqalam, allamal insaana maa lam ya'lam," ( Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu teramat mulia. Yang mengajarkan dengan pena (tulis baca). Yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya).

Setelah Alquran turun berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari, di Makkah dan Madinah, maka pada tahun ke 10 hijrah Nabi Muhammad SAW melaksanakan haji wada' (haji perpisahan). Sewaktu Nabi Muhammad SAW masih diatas unta di padang Arafah, Allah menurunkan ayat terakhir yang disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3 yang berbunyi: "Alyauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'maty waradhiitu lakumul islaama diinaa" (Pada hari ini Aku telah sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Aku telah cukupkan kepada kamu nikmat-Ku, dan Aku ridho Islam sebagai agama kamu).

Dua bulan setelah haji wada’, Nabi Muhammad SAW sakit dan pada 12 Rabiul awal tahun ke 11 hijrah, Nabi Muhammad SAW wafat dan kemudian kepemimpinan Islam dilanjutkan para sahabat seperti Abu Bakar Asshiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sampai Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.

Pentingnya Pendidikan

Para penafsir Alquran dan pakar Islam yang mengkaji ayat pertama sampai kelima yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dimulai dengan perintah membaca (iqra'), yang dalam kaidah ushul fiqh disebutkan bahwa setiap perintah berarti wajib "al amru lil wujub". Maknanya, perintah membaca wajib dilaksanakan, walaupun yang diperintah membaca dalam ayat tersebut adalah Nabi Muhammad SAW, tetapi karena umat Islam merupakan umat Muhammad SAW, maka perintah membaca juga wajib bagi setiap muslim laki-laku dan perempuan.

Pada ayat keempat, "allazii allama bilqalam" (Yang memerintahkan untuk menulis dengan pena/kalam).
Maknanya, yang wajib dilakukan umat Islam, tidak hanya membaca, tetapi juga menulis.

Dengan demikian, perintah membaca dan menulis merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Manifestasi dari kewajiban membaca dan menulis, maka pendidikan di sekolah, merupakan sarana untuk belajar dan menulis yang wajib diikuti. 

Itu sebabnya menuntut ilmu menurut sabda Nabi Muhammad SAW adalah wajib, "thalabul ilmi fariidhatun 'alaa kulli muslimin wa muslimatin" (menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan).

Saking penting pendidikan, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk menuntut ilmu sekalipun di negeri China, "ultlubil 'ilma wa bisshiin".

Maka pendidikan dalam Islam sangat penting, sehingga diwajibkan untuk diamalkan dengan menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan.

Kesimpulan

Peringatan Nuzulul Qur'an yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Ramadan, hendaknya dipetik dan diamalkan spirit ayat 1-5 dalam surat Al Alaq terutama perintah membaca dan menulis yang belum menjadi budaya di kalangan umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia .

Momentum peringatan Nuzulul Qur’an harus menjadi titik awal (starting point) bagi umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia untuk membiasakan dan membudayakan membaca dan menulis.

Oleh karena itu, pendidikan sebagai sarana untuk membudayakan membaca dan menulis harus menjadi program utama setiap keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mewujudkan hal itu, maka pemerintah, masyarakat sipil (civil society), media elektronik, cetak dan online harus bekerja sama menggelorakan semangat membaca dan menulis di kalangan umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia.

Pada saat yang sama pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, menengah pertama dan atas serta perguruan tinggi, harus melatih pelajar, siswa dan mahasiswa untuk membiasakan dan membudayakan membaca dan menulis. 

Membaca dan menulis sebagai bagian dari proses belajar dalam sistem pendidikan, sangat penting dan menentukan masa depan seluruh bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam. Membaca dan menulis adalah pintu gerbang untuk meraih kemajuan dan kejayaan seluruh bangsa Indonesia. 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More