HOT NEWS

Minggu, 01 April 2012

Belajar dari Semut


Rekan rekan yang baik,

Alangkah banyak hal hal bagus yang ada disekeliling kita, darimana kita bisa belajar sesuatu. Contohnya, semut yang mengajarkan kita beberapa hal. seperti yang diulas oleh Jim Rohn dibawah email ini.

Singkatnya, kita bisa belajar dari semut:



1. Pantang Menyerah. Semut selalu akan berusaha mencari jalan keluar, kalau menghadapi tantangan. (semut mempunyai AQ yang tinggi rupanya ya......AQ: Adversity Quotient, ketangguhan menghadapi kesulitan).

2. Mempersiapkan diri untuk menghadapi masa sulit. Mereka tidak mau seperti si kurcaci dalam kisah "Who Steal My Cheese", yang merasa berada di comfort zone terus, dan tiba tiba kehabisan makanan. Dimusim panas mereka mengumpulkan makanan untuk menghadapi musim dingin.

3. Membuat rencana untuk masa depan. Walaupun dalam kesulitan, semut tetap optimis dan membuat rencana kedepannya, tidak hanya termangu dalam kesulitan.

4. Maksimalkan kemampuan. Berapa banyak semut mempersiapkan makanan untuk menghadapi musim dingin? Sebanyak banyaknya! Disini kita bisa belajar untuk memaksimalkan peluang yang ada, tidak membiarkannya berlalu begitu saja. Tapi tentunya juga tanpa melupakan norma norma yang ada.

Selain yang diberikan oleh Jim Rohn, kita juga bisa melihat bagaimana semut mencontohkan kompetensi penting (dimana ya semut ikut training tentang Competency...?;-)):

1. Teamwork. Mereka bekerja sama menggotong makanan ketempat penampungannya.

2. Communication. Kalau kita perhatikan, setiap berpapasan dengan temannya, semut selalu 'menyapa' satu sama lain. (lho, kok saya tahu bahasa semut...? ;-)).

3. Intuisi. Coba deh kita lihat, dimana ada gula, selalu saja semut bisa menemukannya. Intuisinya untuk menemukan apa yang menjadi objektifnya, begitu kuat. Mereka jeli melihat peluang!

Mungkin masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari semut. Kiranya rekan rekan mau menambahkannya? 


Alam memang kaya raya, bukan hanya kaya akan materi tapi juga sangat kaya akan filsafah hidup........

Best Regards,

Eka Wartana
Penulis buku MindWeb




0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More